PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA CUCUM KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR MELALUI OPTIMALISASI PENGELOLAAN LAHAN PEKARANGAN
DOI:
https://doi.org/10.53363/bw.v2i3.126Keywords:
wanita tani, saprodi, budidaya, sayuran, women farmers, production inputs, cultivation, vegetablesAbstract
The knowledge and skills of women farmers in Cucum Village, Kuta Baro District, Aceh Besar Regency in terms of vegetable cultivation, as well as the use of agricultural facilities and infrastructure (saprodi) in general are still limited. The purpose of the economic empowerment activity for the poor is to increase the knowledge and skills of partner groups regarding vegetable cultivation, business management and the provision of production facilities and infrastructure to increase production and income. The main obstacle in increasing income is the limited working capital in carrying out vegetable cultivation in the yard. Overcoming these problems, three lecturers from Syiah University facilitated the Community Empowerment of Cucum Village, Kuta Baro District, Aceh Besar District through Optimizing the Management of Yard Land. This activity will be carried out in Cucum Village, Kuta Baro District, Aceh Besar Regency from July to October 2021. The implementation of this activity includes training and procurement of production inputs. The targets and outcomes of this activity are to increase knowledge and skills in correct vegetable cultivation using environmentally friendly planting media, as well as business management training for women farmers to provide understanding and knowledge in running a business, measured and well planned. Another benefit is that the target audience gets facilities and infrastructure for vegetable cultivation. Besides the output of this research, it will produce publications through electronic media and scientific journal publications. Based on the results of the Community Empowerment of Cucum Village, Kuta Baro District, Aceh Besar Regency through Optimization of Yard Land Management, it can be concluded that partners have increased knowledge and skills in using environmentally friendly planting media that have economic value that can be used for vegetable cultivation. The availability of facilities and infrastructure (saprodi) for vegetable farmers is expected to increase production yields while at the same time increasing their economy and welfare. In addition, the result of this activity is that women farmers really have a direction in running a business, measured, and well planned.
Downloads
References
Agus. 2001. Memanfaatkan Lahan Perkarangan Sebagai Apotik Hidup. Penebar Swadata. Jakarta
Badan Ketahanan Pangan (BKP). 2017. Arah Kebijakan Ketahanan Pangan. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
Badriah, L. S., Rahajuni, D., & Tini, E. W. 2020. Meningkatkan Nilai Ekonomi Pekarangan Sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga Di Kelurahan Kedungwuluh Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas. Prosiding, 9(1).
Badan Ketahanan Pangan (BKP). 2017. Arah Kebijakan Ketahanan Pangan. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
Bartin, T., Irmawita, I., & Wisroni, W. 2020. Pemberdayaan Keluarga Prasejahtera Melalui Peningkatan Nilai Tambah Lahan Pekarangan. Jurnal Halaqah, 2(2), 126-135.
BPTP Aceh. 2011. Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Di Provinsi Aceh. Laporan Akhir Kegiatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh.
Kementerian Pertanian. 2011. Pedoman Umum Model Kawasan Rumah Pangan Lestari.Kementerian Pertanian.Jakarta.
Lumintang, M. 2013. Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Teep Kecamatan Langowan Timur. Emba, I (3) 991-998
Manyamsari, I., & Mujiburrahmad, M. 2014. Karakteristik Petani Dan Hubungannya Dengan Kompetensi Petani Lahan Sempit (Kasus: Di Desa Sinar Sari Kecamatan Dramaga Kab. Bogor Jawa Barat). Jurnal Agrisep, 15(2), 58-74.
Mulyani, A.Ritung, S., & Las,I. 2015. Potensi dan Ketersediaan Sumber Daya Lahan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 30 (12), 73-80
Permana, Y., Effendy, L., & Billah, M. T. 2020. Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan Menuju Rumah Pangan Lestari Di Kecamatan Cikedung Indramayu. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(3), 419-428.
Parenrengi, S., & Sudarmadji, E. 2019. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Menciptakan “Kota Teduh” Tertata, Bernilai Ekonomi, Teredukasi Dan Hijau Di Kelurahan Srengseng Sawah. SULUH: Jurnal Abdimas, 1(1), 6-11.
Riah.2002. Pemanfaatan Lahan Pekarangan. Penebar Swadaya.Jakarta
Raya, A. B., Kriska, M., Kastono, D., Wulandari, N. T., Septijono, M. P. T., Handayani, V. D. S., & Nugroho, A. D. 2020. Pendampingan Optimalisasi Pekarangan Dengan Konsep Smart Agriculture. Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat, 3(2), 410-420.
Sugiarso, S., Riyadi, A., & Rusmadi, R. 2018. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Tanah Pekarangan (PTP) untuk Konservasi dan Wirausaha Agribisnis di Kelurahan Kedung Pane Kota Semarang. Dimas: Jurnal Pemikiran Agama Untuk Pemberdayaan, 17(2), 343-366.
Taringan, R. 2013. Pola Pembagian Lahan Pekarangan Di Rumah Tradisional Jawa Berdasarkan Sistem Pembagian Warisan, Studi Kasus: Jeron Beteng, Kraton, Yogyakarta. Jurnal Tesa Arsitektur, 11.13
Yunindanova, M. B., Budiastuti, M. S., & Sulistyo, T. D. 2020. Pemberdayaan Purna Tenaga Kerja Wanita melalui Pemanfaatan Pekarangan dan Pengolahan Jahe Menjadi Produk Bernilai Ekonomi. Abdihaz: Jurnal Ilmiah Pengabdian pada Masyarakat, 2(1), 1-10.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Mujiburrahmad Mujiburrahmad, Akhmad Baihaqi, Ira Manyamsari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.